Sabtu, 01 Februari 2014

Aliran Seni Dadaisme

Sejarah Dadaisme
Sekitar tahun 1916, tepatnya dibulan Februari dan pada saat itu Perang Dunia I (1914-1918) sedang berkecamuk, yang melibatkan banyak negara dan juga memakan banyak korban, baik itu karena senjata api, bom ataupun gas beracun, dan disaat itu banyak mayat – mayat yang bergelimpangan, orang – orang yang luka parah dan bahkan orang yang terganggu mentalnya serta kota yang luluh lantak. Kondisi ini menjadi trauma yang sangat berat dan berkepanjangan bagi orang – orang yang selamat. Disisi lain di swiss yang disebut sebagai negara netral menjadi salah satu tempat yang aman bagi orang – orang untuk mengungsi dari berbagai kalangan, ditempat itu ada juga seorang budayawan yaitu Tristan Tzara, dia adalah seorang penyair yang berasal dari Rumania, ada juga Hugo ball dan Richard Hulsenbeck mereka yaitu seorang penulis dari jerman serta ada pula seorang pematung yaitu Hans Arp dia berasal dari Perancis, mereka pada waktu itu mendirikan sebuah kabaret yang diberi nama cabaret Voltaire disebauh bar yang bernama Meierei, tempat yang disewa oleh Hugo Ball ini dijadikan dan dirancang menjadi sebuah “pusat hiburan artistik” dan dijadikannya tempat untuk berkumpulnya para seniman seperti pelukis, penyair, penyanyi, penari yang berasal dari berbagai negara yang terkena perang, di tempat itu mereka menunjukan kreatifitas mereka masing – masing.
Diperkumpulan yang diadakan itu, mereka ingin membentuk sebuah kelompok internasional, dan dengan sikap mereka yang memang semuanya humorik dan konvensional mereka mendirikanlah sebuah kelompok tersebut, kelompok tersebut beri nama DADA dan mereka menyebut dirinya dadais yang berarti anggota dari gerakan seni Dadaisme. Para Dadais dalam membuat sebuah kelompok menunjukan bahwa adanya sikap nihilistic pada mereka atau bisa dikatakan bahwa mereka tidak memilih atau menjadikan salah satu dari sekian banyak aliran seni untuk menjadi panduan atau menjadikan dirinya sebagai bagian dari seni yang sudah ada, bisa juga dikatakan mereka adalah golput (golongan putih). Namun pada hakikatnya sikap nihilistik itu dipersentasikan untuk menolak semua hukum – hukum seni yang sudah ada dan mapan, serta sikap nihilistik itu diwujudkan sebagai sebuah protes terhadap nilai – nilai yang sudah tidak menentu akibat atau dampak dari perang dunia yang terjadi pada saat itu. Para dadais dan disamping perbedaan latar belakang para Dadais, namun mereka mempunyai nasib dan cita – cita dalam kesenian yang sama serta perasaan khawatir atas terjadinya guncangan dalam masyarakat akibat mekanisasi dan perkembangan teknologi – terutama mesin pembantai dalam
perang yang meluas pada saat itu. Sikap protes para Dadaisme tunjukan dalam bentuk karya seni yang sinis, banal, nihilistik, intiutif dan emotif, parodik, aneh, humorik, anti-kaidah tradisonal, melepaskan diridari otomatisme berkesenian, dan bahkan menjadi Antiseni  (Ades dalam Stangos. 1995: passim dan Atkins. 1993:86).  Dalam hal ini bila memang ingin melacak orang yang pertama kali melambungkan atau mencetuskan istilah dada sebagai suatu mazhab atau aliran kesenian, akan sangatlah sulit untuk menemukannya (Rita Widagdo, 1982:27).
Dadaisme sebagai gerakan seni berakhir secara resmi dengan sebuah pengadilan canda (mock trial) yang pada saat itu dipimpin oleh Andre Breton terhadap penulis Maurice Barres pada tanggal 13 Mei 1921 dai Hall of Learned Societies. Hal tersebut mendapatkan penentangan dari traza yang dimana kita tahu bahwa Traza itu adalah salah satu dari pendiri aliran Dadaisme. Sekitar setahun kemudian Breton yaitu yang mengketuai pengadilan dadasime tersebut mengadakan pengumuman secara kongres internasional kaum intelektual dan seniman dengan tema “arah spirit seni modern” yang melibatkan aliran seni lain antaranya kubisme, futurisme dan dadasime. Pengumuman tersebut menjelaskan bahwa Dadasime sudah berakhir dan sudah menjadi bagian dari sejarah seni modern. Beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 1924, Breton mendeklarasikan gerakan seni baru bernama “Surealisme” yang menjadi revolusi kesadaran. Para Dadaisme Perancis selain Traza segera berbondong – bondong mengikuti aliran seni baru tersebut.
Pengertian Dadaisme
Gerakan dadaisme adalah aliran pemberontak yang menolak cara berpikir “seni adalah sesuatu yang tinggi, yang mahal, yang serius, complicated dan ekslusif”. Mereka menolak keadaan frame berpikir tersebut karena seni semacam itu adalah milik kaum menengah ke atas yang memiliki estetika semu.
Menurut Soedarso Sp dalam bukunya yang berjudul Sejarah Perkembangan Seni menyebutkan bahwa nama DADA ini diambil dengan secara sepontan atau dengan cara langsung dari sebuah kamus Bahasa Jerman – Perancis dan yang kebetulan mempunyai arti “Bahasa anak – anak untuk menyebutkan kedamaian”. (Soedarso Sp, 1990:115). Sementara menurut RA Murianto dalam bukunya Tinjauan Seni, bahwa arti kata Dada itu dalam Bahasa Perancis yaitu berarti mainan anak – anak yang berbentuk seperti kuda – kudaan atau kata pertama yang diucapkan seorang bayi (RA Murianto, 1984:78). Ada pun menurut Trizan Tzara yaitu dia seorang Dadais terkemuka menyatakan secara lebih rinci tentang risalah Manifesto Dada pada tahun 1918, (http://wikisource.org/wiki/Dada_Manifesto) bahwa kata Dada tersebut memiliki banyak sekali arti seperti nama lembu suci kaum negro di Kroo; ada juga arti lain dalam beberapa daerah di Italia yaitu panggilan ibu dan bentuk balok; serta ungkapan tanda setuju di Rumania dan Rusia.
Biografi Tokoh Dadais :
1.     Hans Arp
Lahir : Straburg, tahun 1886
Wafat          : Basel, 7 juli 1966
Hans Arp adalah salah satu orang yang sangat penting dalam sejarah aliran seni Dadasime, Arp menemukan seni baru yang dalam pembuatannya didasarkan pada prinsip – prinsip kebetulan, otomatisme dan perluasan alam bawah sadar. Pada tahun 1950 Arp menerima komisi publik yang besar, dia diminta untuk membuat desain relief monumental di gedung UNESCO di paris. Pada Venice Biennale, patung Hans Arp itu dianugerahi " Grand Prize for Sculpture " pada tahun 1954 dan Sembilan tahun kemudian tepatnya pada tahun 1963 ia menerima " Grand Prix des Arts " di Paris.  Pada 7 juli 1966, Arp meninggal karena serangan jantung, Arp dianggap sebagai salah satu penemu besar pada abad ke – 20 dan meninggalkan artistic penting.
2.     Richard Huelsenbeck
Lahir : jerman, sekitar tahun 1892
Wafat          : Swiss, pada tahun 1974
Richard dibesarkan di Dortmund, Westphalia. Ayahnya adalah seorang ahli kimia namun dia mempunyai cita – cita yang sangat beda jauh dari ayahnya, dia memilih ingin menjadi seorang penulis yang pada saat itu terpengaruhi oleh puisi dan prosa dari penyair romantis Heinrich Heine, namun yang ironinya dia dianggap oleh masyarakat mau menirunya. Ketika usianya Sembilan belas tahun dia pergi ke Munich dimana ia mencari obat atas apa yang dituduhkan itu sebelum dia memulai studi sastra jerman dan sejarah seni. Di Munich dia bertemu dengan Hugo Ball yaitu seorang penulis dari jerman yang menjadi pengaruh untuk perkembangan intelektuanya. Melalui tangan Hugo Ball, Richad berhasil mempublikasikan beberapa karya tulisannya.
3.     Tristan Tzara
Lahir : 16 April 1896
Wafat          : 25 Desember 1963
Tristan Tzara adalah seorang penyair yang berasal dari Rumania, selain itu dia aktif juga sebagai wartawan, penulis drama, sastra dan kritikus seni, composer dan sutradara film, dia pun dikenal terbaik untuk menjadi salah satu pendiri dan tokoh sentral dari gerakan Dadaisme, dan dia juga pernah menjadi salah satu “Presiden Dada” pada tahun 1919.
Adapun tokoh – tokoh lain yang berjasa dalam perkembangan aliran seni Dadaisme in yaitu Marcel Duchamo, Raoul Hausmann, Hugo Ball, Salvador Dali, Max Ernest, Marcel Janco, Man Ray, Hans Richter, Kurt Schwitters, dan Sophie Tauber.
Pertunjukan pertama :
Kaum dadaisme pertama kali mempertunjukan karya mereka berupa :
1.     Puisi simultan
Puisi ini sesuai dengan temanya yaitu simultan, yang berarti puisi tersebut dilakukan atau dilangsungkan pada waktu bersamaan atau secara serentak.
2.     Komposisi
3.     Konser bisingan (noise)
4.     Komposisi bisingan asintaksis yang dikemudian hari dijadikan puisi kongkret di Zunfthaus Zur Waag sekitar tahun 1916.
Dan setelah itu banyak serangan polemik yang tertuju pada mereka, terutama dari kaum Ekspresionis, dan disamping itu pergerakan dadaisme menarik beberapa anggota baru seperti Francis Picabia dan Hans Richter untuk bergabung dengan mereka. Para dadaisme tidak saja menampilkan pertunjukan seperti yang sudah disebutkan tadi, melainkan mereka juga membuat buku, pameran dan pestapun mereka buat untuk menghadirkan sebuah cita – cita kebudayaan dan seni serta untuk menghadapi tantangan zaman (Ball dalam Schneede, 1973:12).
Ciri khas Dadaisme
Pada dasarnya Dadasime tidaklah memiliki ciri khas tersendiri dalam setiap karyanya atau tidak seperti yang dimiliki oleh gerakan – gerakan seni lain yang sangat jelas ciri khas pada karya yang dibuatnya, sedangkan dadaisme dalam proses pembuatannya sering kali diartikan seperti mengeluarkan ide – ide celaan dan kemarahan besar atau disebut juga dengan ungkapan ekspresi dan memasukannya ke dalam karya seni, yang menjadikan Nampak aneh namun hasilnya tersebut menjadi terlihat sangat nyata.
Karakteristik karya
Akibat mekanisasi dan perkembangan teknologi – terutama mesin pembantai dalam perang yang mereka alami, mereka para dadaisme menunjukan rasa protes mereka pada karya – karya mereka yang ditampilkan pada saat itu, jadi karya seni yang mereka tampilkan bersifat :
q Sinis
karya yang mereka tampilkan bersifat mengejek atau memandang rendah perkembangan politik pada massa itu.
q  Banal
Beberapa sajak atau puisi yang lemah mereka tampilkan, namun disisi lain isi dari puisi itu sangatlah mempunyai makna yang sangat kasar sekali.
q  Nihilistic
Mereka tidak menjadikan dirinya sebagai bagian dari salah satu aliran seni yang sudah ada pada saat itu.
q  Intiutif dan emotif
Karyanya bersifat bebas, sesuka hati, namun memiliki nilai emosional atau
q Parodik
Kayanya sengaja meniru gaya, kata penulis, atau pencipaan laindengan maksud mencari efek kejenakaan.
q Aneh
Karyanya seba aneh seperti mengkopi lukisan monalisa tapi di kasih kumis. Tempat kencing di beri judul “dan di pamerkan”.
q  Humorik
Mengandung nilai humor, ini terlihat dari karya – karyanya yang dihasilkan oleh para dadais
q  Anti-kaidah tradisonal
q  Melepaskan diri dari otomatisme berkesenian
q  Bahkan menjadi Anti seni
Karya – Karya Dadaisme
Karya dadaisme meliputi bermacam – macam media atau multi media. Seni adalah cara berekspresi yang tidak dibatasi oleh medium. Karya – karya dadaisme diantaranya yaitu :
 
 
 



Diatas ini adalah sebagian dari contoh – contoh pengaruh aliran dadaisme.

macam - macam aliran seni lukis

Asalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera untuk kita semua.
Hallo teman yang baik serta budiman, ini post an pertama saya, silahkan di Read untuk menambah pengetahuan akan seni :
A.   Macam – Macam Seni Rupa
Seni rupa, apa sih seni rupa itu ? sepertinya tidak asing kata – kata itu ! benar sekali, seni rupa bukanlah hal yang baru lagi untuk telinga kita untuk mendengarnya dan tentunya tidak asing lagi mata kita untuk melihat seni rupa, kenapa begitu ?
Karena seni rupa ada dimana – mana, tidak percaya kita buktikan terlebih dahulu dirumah kita sendiri yaitu ketika kita ingin tidur, kita membutuhkan dan pasti tidur di tempat tidur, nah ditempat tidur itu pasti adanya ukiran – ukiran atau corak yang dibuat dengan indah itulah yang namanya seni rupa, namun tidak hanya ditempat tidur saja bisa juga di alat – alat lain seperti, ukiran dikursi, lemari, atau bingkai kaca rias. Selain ukiran kita juga bisa menyebut bahwa itu seni rupa yaitu ketika kita melihat berbagai hiasan didinding, motif keramik, corak permadani, sampai dengan hisan pada keset kaki yang sering kita pakai didepan pintu.
Namun pernahkah kamu berpikir kenapa benda – benda tersebut dibuat ? Alasanya benda – benda tersebut dibuat sangatlah bermacam – macam. Ada yang dibuat karena memang itu permintaan seseorang, ada juga benda seni rupa tersebut dibuat karena seseorang ingin melampiaskan kesenangan. Kalau alasannya karena permintaan itu berarti seni rupa tersebut di tuangkan pada beda pakai, seperti ukiran pada tempat tidur dan  sejenisnya yang tadi sudah dijelaskan sebelumnya. Itulah yang dinamakan karya seni rupa terapan. Yang alasan kedua yaitu ketika seseorang ingin melampiaskan kesenangannya itu muncul ketika seseorang ingin menggaris, menorah, memahat, mengukir atau orang tersebut ingin membuat atau menciptakan sesuatu yang memang tidak terikat pada kegunaan tertentu. Nah disaat itu orang tersebut bisa dikatakan menciptakan sebuah karya seni rupa yang murni.
Dengan uraian diatas kita bisa menyimpulkan bahwa karya seni rupa bisa tercipta karena karena ungkapan jiwa yang sepontan atau secara langsung dari pembuatnya dan orang yang membuatnya tidak pernah mempertimbangkan manfaat tertentu dari karyanya, kecuali hal tersebut sekedar kesenangan ketika dia sedang membuatnya. Hal tersebut tadi sangatlah berlawanan pengertian dengan seni rupa terapan yang memang dibuat karena adanya tujuan dan tentunya fungsi yang sudah ditetapkan ketika membuatnya, contohnya yaitu ukiran ditempat tidur untuk memenuhi pesanan.
Menurut penampilan bentuknya, seni rupa murni dibagi mejadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut :
1.     Seni Rupa Murni Dua Dimensi
Seni rupa ini dibuat atau dikerjakan pada bidang datar, seperti bidang kertas, papan, kaca, kulit, lempengan bahan dari seng, besi, alumunium, tembanga, dan perak. Contoh dari karya seni dua dimensi ini yaitu lukisan – lukisan yang sudah tidak asing lagi bagi mata kita bukan.
2.     Seni Rupa Murni Tiga Dimensi
Tiga dimensi mungkin itu sidah tidak asing lagi bagi kita bukan ? yang kita tahu tiga dimensi itu nyata bukan ? begitupun hasil dari karya seni ini ! karya seni rupa tiga dimensi ini dalam pembuatannya harus diproses terdahulu menjadi bentuk khusus dan memiliki volume atau ruang yang dapat dinikmati oleh mata kita. Dalam pembuatannya kita bisa mennggunakan bahan apa saja asalkan bisa dibentuk, contohnya seperti tanah liat, batu, bubur kertas, adukan semen, kayu, besi, kaca, karet atau kawat. Hasilnya dari seni rupa tiga dimensi yaitu patung yang sangat umum kita lihat.
Perlu kita tahu juga bahwa dalam dunia karya seni, gaya atau corak tertentu hasil dari seiman – seniman disebut sebagai aliran. Tahukan juga kamu bahwa aliran – aliran seni rupa murni sangatlah beragam adanya, nah dibawah ini saya akan menjelaskan beberapa aliran seni rupa nusantara maupun macanegara.
a.      Beragam Aliran Seni Lukis
Aliran seni lukis berkembang pada masa seni modern. Perlu temen – temen tahu juga seni modern di Indonesia sudah mulai berkembang ketika negara kita tercinta ini masih dijajah oleh bangsa belanda yaitu pada awal abad ke-19. Perkembangan seni di negara kita ini tidak terlepas dari pengaruh seni moden barat, namun para seniman – seniman kita tidak pasif dengan aliran seni yang sudah ada melainkan mereka mengembangkan dan menyesuaikan dengan kepribadian bangsa kita dan memperolehlah suatu aliran – aliran seni yang baru pengembangan dari aliran seni yang sudah ada.
Ada beberapa yang saya mau bahas tentang bermacam – macam seni, diantaranya : Aliran Seni Dadaisme,
1.     Dadaisme
Aliran seni dadaisme ini beridri pada februari tahun 1916 yaitu pada saat perang dunia sedang berkecamuk pada saat itu dan melibatkan banyak negara, namun swiss ketika itu dia sisebut sebagai negara yang netral dan menjadi tempat orang – orang untuk mengungsi dari berbagai senjata api yang terus – terus bagaikan tiada henti bersuara di negara – negaranya, di tempat itu adanya budayawan yaitu Tristan Tzara, dia adalah seorang penyair yang berasal dari Rumania, ada juga Hugo ball dan Richard Hulsenbeck mereka yaitu seorang penulis dari jerman serta ada pula seorang pematung yaitu Hans Arp dia berasal dari Perancis, mereka pada waktu itu mendirikan sebuah kabaret yang diberi nama cabaret Voltaire disebauh bar yang bernama Meierei, tempat yang disewa oleh Hugo Ball ini dijadikan dan dirancang menjadi sebuah “pusat hiburan artistik” dan dijadikannya tempat untuk berkumpulnya para seniman seperti pelukis, penyair, penyanyi, penari yang berasal dari berbagai negara yang terkena perang, di tempat itu mereka menunjukan kreatifitas mereka masing – masing. Ditempat itu pula mereka membuat kelopok internasinoal yang diberi nama DADA, yaitu yang diambil secara sepontan dari kamus Bahasa Jerman – Perancis yang memiliki arti “Bahasa anak – anak untuk menyebutkan kedamaian”. (Soedarso Sp, 1990:115).
Pengertian Aliran Dadaisme sendiri yaitu aliran pemberontak yang menolak cara berpikir “seni adalah sesuatu yang tinggi, yang mahal, yang serius, complicated dan ekslusif”. Mereka menolak keadaan frame berpikir tersebut karena seni semacam itu adalah milik kaum menengah ke atas yang memiliki estetika semu.
Aliran seni lukis dadaisme juga termasuk aliran seni lukis yang menyimpang dari aliran – aliran  seni yang sudah ada. Aliran dadaisme meniggalkan pola – pola tradisional dan kembali pada bnetuk – bentuk primitif.
Ciri khas lukisan dadaisme antara lain sebagai berikut :
·        Karya – karyanya terkesan sangat sederhana, primitive, dan terbelakang.
·        Karya – karyanya terkesan mengerikan dan menakutkan.
Tokoh – tokoh aliran dadaisme antara lain Abdul Rahman, Year Crotti (Prancis),Kurt Scwitter (Jerman), dan Marcel Duchamp (Amerika) dan sebagainya.

CONTOH :

2.     Surelisme
Aliran ini lahir pada tahun 1924, yaitu merupakan aliran seni lukis yang ingin menggambarkan segala sesuatu penuh dengan khayalan dan imajinasi. Semua objek yang dilukiskan hasilnya akan selalu diluar dari kenyataan. Berbeda denga aliran seni Dadaisme yaitu bentuk protes akan pandangan seni itu mahal, complicated, tinggi, serius lain dengan aliran seni ini yaitu dinilai sebagai bentuk protes terhadap lingkungan. Aliran ini juga dianggap aliran yang membahayakan, karena para surelis menganggap rendah kehidupan manusia, para surelis beranggapan bahwa manusia barulah benar – benar sempurna jika sudah dapat melepaskan diri dari peradaban dan moral.
Tokoh – tokoh dari aliran seni lukis surealisme antara lain : Amang Rahman, Lucia Hartini, Salvador Dali (Spanyol), Magritte (Beligia), Andre Masson (Prancis).
Amang Rahmat adalah salah satu pelukis surelis yang cukup terkenal dia lahir pada tahun 1931. Latar belakang hidupnya mengantarkan keterlibatannya dia dalam ilmu tasawuf. Karya – karya pelukis Amang Rahmat merupakan perpaduaan antara warna – warna yang luas dengan tokoh yang tidak tidak selesai konturnya, namun itu memanglah menjadi salah satu ciri khas dari aliran Surealisme ini.

CONTOH :

3.     Kubisme
Aliran seni kubisme merupakan aliran seni lukis yang megutamakan penyederhaan bentuk dalam setiap karyanya. Pada aliran ini kita akan banyak menemukan bentuk – bentuk  seperti prisma, bola, balok, kubus, ataupun kerucut. Dalam karyanya juga, aliran seni kubisme ini identik dengan percobaan – percobaan, mengapa demikian karena dalam setiap seorang tokoh ingin melukis maka dia harus adanya percobaan seperti benda dipecahkan atau foto disobek – sobek setelah itu di jatuhkan ke lantai dan yang selanjutnya akan dilakukannya analisis, dan diatur kembali percobaan tersebut dalam bentuk abstrak dari pada menampilkan obyek satu sudut pandang, seniman – seniman kubisme lebih memilih menampilkan obyek dari berbagai sudut pandang untuk menjelaskan obyek dalam konten yang lebih besar. Terkadang seniman kubisme menampikan atau membentuk suatu ruang ambigu dangkal yang memang itu adalah karakteristik tersenidri dari aliran seni kubisme. Dalam jenisnya aliran seni lukis kubisme ini terbagi menjadi dua macam yaitu kubisme Analitis dan kubisme Sintesis.
     Tokoh – tokoh aliran seni kubisme antara lain yaitu : Batara Lubis, Pablo Pucasso (Spanyol) yaitu adalah bapak kubisme karena dialah yang pertama kali merintis aliran seni ini, ada juga George Braque (Prancis) dan Robet Delaunay (Prancis) dll.
     Batara lubis adalah seorang pelukis asal Tapanuli Selatan, ia dilahirkan pada tanggal 2 Februari 1927 di Hutagodang. Ia bergabung dalam organisasi LEKRA, dan menjadi ujung tombak perkembangan seni lukis. Dalam karya – karyanya, batara lubis berusaha menyatukan masa lalu dan masa kini dengan memadukan sei modern denga seni tradisional.

CONTOH :

4.     Ekspresionisme
Ekspresionisme berasal dari kata ekspresi yang berarti ungkapan batin atau jiwa. Ekspresionismemerupakan aliran dalam seni lukis yang mengutamakan ungkapan batin dan jiwa pelukisnya.
Aliran ini telah ada sekitar penghujung abad ke-19 ketika Vincent van Gogh (1853-1890) mengembangkan suatu gaya lukisan aliran impersionisme dengan cara dia senidri sehingga terciptanya suatu lukisan yang berbeda dan baru, disitulah van gogh membalikan pendapat impresionis atau para penganut aliran impresionisme yang mengemukakan secara langsung kesan benda yang ditanggapi secara pasif dengan cara mengemukakan suatu hasil yang telah diolah menurut tanggapan diri senimannya.
Setelah beberapa waktu setelah pengungkapannya itu berangsur – angsur mulai padam dan tak berkembang, baru setelah 20 tahun kemudian dimana van gogh meninggal (1910), pelukis – pelukis bermunculan dan mengangkat kembali aliran yang diungkapkan oleh van gogh ini dibawa ke pentas dunia, diantaranya para pelukis terkenal itu ada orang dari Indonesia yaitu Affandi yang karya – karyanya sangat diakui oleh Dunia.
Affendi disebut sebagai bapak pelopor Ekspresionisme Indonesia,  dia lahiran Cirebon pada tahun 1907. Dia belajar melukis tidak dengan adanya pelatih melainkan dia belajar senidiri atau otodidak, ia juga pernah tergabung dengan berbagai organisasi diantaranya, kelompok lima pelukis, Seniman Indonesia Muda, Pelukis Rakjat, dan dia juga pernah bergabung di organisasi Gabungan Pelukis Indonesia. Selama hidupnya beliau banyak mengumpulkan penghargaan – penghargaan dari hasil karya – karya yang dibuatnya yaitu diantaranya Penghargaan Seni Nasional Indonesia (1969), Doktor Kesusastraan dari National University of Sigapore (1974), dan Dag Hammarskjold Award for Fine Art pada tahun 1976. Namun setelah empat belas tahun kemudian setelah dia mendapatkan penghargaan terakhirnya dia meninggal tepatnya pada tanggal 23 Mei 1990 dan  dimakamkan dihalaman rumah sekaligus dijadikanya museumnya di Jogjakarta.

CONTOH :

5.     Impresionisme
Asal kata impresionisme diambil dari judul sebuah buku impresionslisme sunrise yaitu karyanya Claude Monet. Aliran seni lukis ini dalam setiap karya – karyanya mengutamakan pencahayaan atau sinar yang dipantulkan oleh benda atau obyek apapun yang sedang dilukisnya.
Sebelum seorang pelukis asal Amerika yang bernama Rand menemukan tube timah yang digunakan sebagai tempat cat, sebagaian besar pelukis – pelukis tidak pernah melukis di luar ruangan melainkan selalu di dalam ruangan atau dalam studionya. Melukis di luar ruangan dipelopori juga oleh kelompok pelukis yang menemukan pengalaman atau hal – hal baru ketika mereka melukis diluar ruangan, contohnya mereka menemukan cara pencahayaan dalam benda yang mereka lukis. Cahaya sangatlah berpengaruh untuk warna suatu benda. Oleh karena itu warna benda akan selelu berubah, tidak akan selamanya benda itu berwarna tetap atau permanen dalam satu warna itu saja. Salah satu pecahayaan yang mereka temukan yaitu ketika melihat benda pada pagi hari maka benda itu akan terlihat warnanya kebiru – biruan, lain ketika siang hari maka warna yang akan memantul dari suatu benda yaitu kekuning – kuningan, lain juga ketika pada waktu sore hari benda akan memantulkan cahaya seperti kemerah – merahan.
Dalam aliran seni lukis ini mempunyai tokoh – tokoh yang terkenal dengan karya – karyanya anntara lain Millet, Camille Corot, Charles Daubigny, dan Theodore Rousseau. Ketika perkembangan aliran ini muncul suatu konsep baru yaitu melukkis dengan menggunakan titik – titik atau notkah kecil yang beraneka warna. Cara melukis tersebut dinamakan Pointilisme dan salah satu tokoh dari aliran seni lukis pointilisme yaitu Paul Seurat.

CONTOH :

6.     Realisme
Realisme berasal dari kata Rill yang mempunyai arti nyata. Realisme adalah sebuah aliran yang menggunakan segala sesuatu sesuai dengan kenyataan, tanpa dibuat – buat dan tidak juga dibesar – besarkan atau menghiperbolakan suatu karyanya. Tokoh aliran seni realism ini antara lain Sindutomo Sudjojono, Agus Djaja da nada juga Gustave Courbet dari Prancis.
Sindutomo Sudjojono dan Agus Djaja mereka adalah pendiri persatuan Ahli – Ahli Gambar Indonesia yang disingkat menjadi PERSAGI. Organisasi ini didirikan tepatnya pada tanggal 23 Oktober 1938 dan waktu itu hanya bisa bertahan hingga 4 tahun bila dihitung dari tahun berdirinya. Seni PERSAGI ini menempatkan seni kontemporer sebagai cermin pandangan pribadi seniman yang dapat mengungkapkan gagasan budaya dan ciri suatu bangsa.
Dalam setiap karya seni yang dia buat, dia tidak pernah lupa untuk mencantumkan ciri khasnya dia yaitu menuliskan ss 101. Dimana ss sebagai ciri itu karyanya yang berarti singkatan nama dia, dan nomor 101 adalah nomor induk mahasiswa di Rweekschool pada Zaman Hindia Belanda. Contoh karya seni yang dia buat yaitu (kalian bisa search di google) “Nyekar”, “Ngirim Bunga”, “Rose Pandanwangi”, “Mengungsi”, dan “Sayang Kita Bukan Anjing”.

CONTOH :

7.     Naturalisme
Kata naturalisme pertamanya berasal dari kata natural yang mempunyai arti alam. Naturalisme adalah suatu aliran seni lukis yang dimana dalam setiap karyanya ingin menampilkan atau menggambarkan segala sesuatunya mirip dengan  bentuk – bentuk alam.
     Tokoh – tokoh dari Indonesia yang berkecimpung di dunia seni lukis aliran ini yaitu ketika zaman atau masa penjajahan  bangsa belanda antara lain Abdullah suryosubroto, Wakidi, Mas Pimgadi, dan Basuki Abdillah. Basuki Abdillah atau yang akrab dipanggil Abdullah adalah seorang putra yang berketurunan seorang tokoh pejuang nasional yaitu Dr. Wahidin Sudirohusodo. Salah satu karya lukis yang dibuat oleh Abdullah yaitu lukisan “Gunung Tangkuban Perahu”. Tokoh pelukis naturalisme lain yaitu seorang yang mempunyai ciri khas tersendiri dari lukisan yang dia buat, yaitu warna emas yang tidak pernah dia tinggalkan untuk menjadi warna yang sangat memperindah hasil dari lukisannya dan karyanya sebagian besar yaitu tidak jauh dari lukisan pemandangan alam yang sangat indah, dia adalah wakidi yaitu seorang pelukis yang berasal dari daerah Bukittinggi, Sumatra Barat. Ada juga Mas Pirngadi, dia adalah seorang pelukis naturalis yang sangatlah berbakat. Dia belajar pertama kali dengan menggunakan cat air yang di ajari atau digurui oleh seorang pelukis asal belanda yaitu Du Chattel.
     Memang tokoh – tokoh aliran naturalisme mancanegara, sebagian besar bersal dari belanda yang memang mereka pernah tinggal di Indonesia, yaitu antara lain Walter Spies, Sayers, Rudolf Bonet, Dake, Theo Meiyer, Le Mayeur, Stasscher, Jan Frank, Dezentje dan Locatelli, namun tidak itu saja masih ada yang lain yang tidak saya sebutkan disini.

CONTOH :

8.     POP Art
Pop Art adalah Populer Art. Yang dimaksudkan bukan seni yang populer melainkan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer sebagai subject- matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di lingkungan sehari-hari. Istilah Pop Art sendiri dilontarkan pada tahun 1956 oleh Lawrence Alloway, orang Inggris, kurator N.Y. Gaugenheim Museum. Dia menyatakan bahwa kata Pop itu dipergunakan  untuk menyatakan suatu pengertian yang luas, yaitu sikap seniman yang kembali pada kultur massa. Suatu penolakan terhadap snobisme di dalam seni dan anggapan bahwa semua yang nyata dan ada seharusnya  menjadi seni, walaupun hanya barang biasa atau bahkan sebuah iklan. Pop Art sendiri baru diakui sebagai gaya seni pada tahun 1964. 

CONTOH :

9.     Romantisme
Kata romantisme mulanya berasal dari Bahasa Prancis yaitu “roman” yang berarti cerita atau sebuah cerita. Memang pada dasarnya pelukis atau seniman – seniman aliran romantisme ini membuat suatu karya berdasarkan dengan sebuah cerita, dalam setiap lukisan yang dibuatnya juga seolah – olah menggambarkan situsai atau perasaan seperti ketegangan, kegetiran, emosi yang meluap –luap, serta sering juga menggambarkan suasana yang penuh dengan pertentangan.
Romantisme merupakan gerakan yang meneruskan Neoklasisisme namun sekaligus mereaksi dan menentang aliran seni klasisisme. Pelopor gerakan  Romantisisme adalah Theodore Gericault (1791-1824) dengan salah satu karyanya yang terkenal ― “Rakit Medusa‖” (1818). Sebagai kelanjutan, Romantisisme  tetap merupakan gerakan  seni yang lari dari kenyataan hidup, menggarap dunia yang ideal dan misterius dengan menggunakan teknik-teknik akademisme yang rasional. 
      Tokoh – tokoh aliran roamtisme ini antara lain adalah Raden shaleh, Gustav Courbet yaitu seorang pelukis yang berasal dari Prancis, Jacopo Bellini (Venesia), Vecellio Titiano yang berasal dari venesia juga, terus ada Anthony Van Dyke (Belagia), Delacroix (Prancis), dan William Blake yaitu seorang pelukis asal inggris.
     Diatas adalah tokoh – tokoh aliran seni romantisme dari luar negeri yang sangat terkenal pada zamannya, namun tidak hanya diluar negeri saja tokoh – tokoh yang terkenal dengan lukisan aliran romantisme di Indonesia juga ada yaitu Raden Saleh Syarif Bustaman yang memperoleh pengalaman seni Romantisme di Eropa. Karyanya raden saleh antara lain “Sahabat Setia”, “Perkelahian antara Banteng dan Singa”, “Antara Hidup atau Mati”, “Hutan Terbakar”, “Penangkapan Pangeran Diponegoro’’, dan “Lukisan Potret Gubernur Jendral Daendels”.

CONTOH :


Nah itu dia macam  - macam aliran seni rupa, namun memang saya disini hanya menyebutkan dan menjabarkan aliran seni lukis saja, mungkin di lain waktu saya akan menjabarkan seni rupa yang lainnya, bagi yang haus akan ilmu pengetahuan silahkan di sedot …….

“SEMOGA BERMANFAAT”

Trimakasih telah membaca, jangan lupa lihat post an yang akan datang.

Wasalamualaikum wr.wb